Susi Pudjiastuti yang saat ini menjabat sebagai seorang menteri dan menjadi pemilik dari 50 pesawat maskapai penerbangan, sebelumnya hanyalah sesosok perempuan biasa. Ia lahir di Pangandaran pada tanggal 15 Januar tahun 1965, ia lahir dari keluarga yang tergolong berkecukupan. Ayah dan ibunya, H. Ahmad Karlan dan Hj. Suwuh Lasminah adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai seorang saudagar sapi dan kerbau yang mendatangkan hewan ternak tersebut dari Jawa Tengah untuk dijual kembali di Jawa Barat.
Susi kecil tumbuh menjadi remaja biasa. Selepasnya menyelesaikan pendidikan SMP, ia langsung melanjutkan studinya ke sekolah menengah di Jawa Tengah. Hanya saja pada saat memasuki tahun ke dua jenjang pendidikannya, ketika itu ia berusia 17 tahun dirinya memutuskan untuk berhenti sekolah, keputusan yang diambilnya tentu sangat disesalkan oleh orangtuanya. Namun, berkat keuletan dan kerja kerasnya, Susi lebih memilih kembali ke Pangandaran dan mencari segala peluang bisnis, mulai dari berjualan baju dan bedcover ia tekuni dengan tanpa mengeluh. Namun pada akhirnya, potensi Pantai Pangandaran yang menjadi salah satu kawasan penghasil ikan mendorong Susi untuk memanfaatkan peluang tersebut sebagai peluang berbisnis. Berbekal modal seadanya hanya 750 ribu rupiah, itupun adalah hasil dari menjual perhiasaannya berupa cincin, Susi pun memulai bisnis ikan pertamanya.
Ketika baru memulai bisnis di bidang perikanan, Susi membeli ikan dari tempat pelelangan dan mulai memasarkannya ke sejumlah restoran yang ada di Pangandaran. Meskipun pemasaran ke sejumlah restoran tidak selalu berjalan mulus, namun hal tersebut tidak pernah menyurutkan niat dan tekadnya untuk berjuang dan berusaha. Hanya membutuhkan waktu satu tahun, Susi berhasil menjadi pebisnis yang menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran. Bahkan ia sendiri langsung meluncur ke Jakarta untuk menawarkan ikan segar jualannya untuk ditawarkan ke sejumlah restoran sekaligus untuk di ekspor.
Kesuksesan bisnis di bidang perikanan ternyata turut mendatangkan suatu permasalahan baru bagi Susi. Stok lobster dan ikan yang melimpah justru terhambat masalah transportasi yang kurang memadai, terutama kurangnya transportasi udara. Sementara bila dikirim melalui jalur darat atau laut, kualitas lobster dan ikan akan menjadi tak segar saat sampai ke tangan pemesan. Kendala tersebut ternyata memberi ide baru bagi Susi untuk membeli sebuah pesawat. Apalagi sang suami yang beprofesi sebagai pilot pesawat sewaan dari Jerman, Christian von Strombeck mendukung idenya. Meskipun sempat terkendala dengan ditolaknya pengajuan pinjaman dana ke bank pada tahun 2000, akhirnya tahun 2005 Susi berhasil mendapatkan pinjaman dari bank sebesar 47 milyar. Dana tersebut digunakan Susi untuk membangun sebuah landasan udara di Pangandaran dan membeli 2buah pesawat Cessna.
Kegigihan dan pengalaman Susi di bidang perikanan, membuat Ir. Joko Widodo selaku presiden terpilih periode 2014-2019 akhirnya memilih Susi untuk menempati posisi Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet kerja Trisakti. Sepak terjang Susi yang berhasil mengembangkan bisnis perikanan dan transportasi memang tak perlu diragukan lagi. Susi Pudjiastuti merupakan salah satu orang yang pantas menempati jabatan menteri tersebut.
Pelajaran yang dapat diambil dari kisah tersebut :
1. Berani
2. Pantang Menyerah
3. Menekuni satu bidang sampai sukses
4. Berkepribadian tegas
5. Memiliki prinsip yang tak tergoyahkan oleh apa pun
6. Bertanggung jawab
Komentar
Posting Komentar