Tererai Trent adalah seorang anak perempuan yang tinggal di sebuah desa terpencil di Zimbabwe. Di sana hanya anak laki-laki yang diperbolehkan untuk bersekolah. Ia mendengar ayahnya berkata bahwa anak laki-laki yang harus berpendidikan karena tugas mereka untuk menafkahi keluarga sedangkan anak perempuan akan menikah. Hati Tererai Trent sangat sakit mendengar perkataan dari ayahnya. Walaupun ia tahu bahwa keinginan ayahnya begitu kuat agar Tererai segera menikah, tetapi ia tetap memiliki keinginan untuk belajar. Ia sering membantu saudara laki-lakinya mengerjakan tugas agar ia tetap bisa belajar. Namun, di usianya saat 11 tahun ia terpaksa harus menikah dan pada usia 18 tahun sudah memiliki 3 anak.
Suatu ketika datang seorang relawan bernama Jo Luck dari sebuah organisasi kemanusiaan internasional. Tererai Trent datang ke pertemuan yang diadakan dan terjadi interaksi antara keduanya. Jo Luck bertanya kepada Tererai "apa harapan dan mimpimu?" Tererai menjawab "saya ingin pergi ke Amerika dan mendapatkan pendidikan disana". Jo Luck berkata kepada Tererai bahwa jika ia memiliki keinginan yang kuat maka mimpinya suatu saat dapat terwujud. Sepulang dari pertemuan, Tererai menceritakan kepada ibunya tentang percakapannya dengan Jo Luck dan ibunya menyarankan ia untuk menuliskan mimpinya pada selembar kertas dan menguburnya di tanah dan menutupnya dengan sebuah batu besar.
Setelah tujuh tahun kemudian, ia sudah pindah ke Amerika bersama suami dan anak-anaknya. Ternyata disana ia telah mendapatkan gelar sarjana di bidang pertanian dan gelar masternya di tahun 2003. Setiap kali mimpinya terwujud, ia selalu menyempatkan kembali ke Zimbabwe untuk mengambil kertas yang pernah ia tulis tentang mimpi-mimpinya dan menandai mimpi-mimpinya yang telah terwujud.
Tererai Trent membuat dirinya berbeda dari orang lain terutama di kalangan perempuan di Zimbabwe dan ia percaya bahwa semua yang ia raih sekarang itu berawal dari mimpi.
Komentar
Posting Komentar